Wednesday, May 30, 2012

untuk kalian


Meski adakala angin dari Redang dan Perhentian seperti mencabar sakan, bila bukan sekali datang menyerang, bukan sekadar menampar lalang, semalu, dan kemuncup yang tumbuh tinggi, namun mungkin juga kerana angin ini sudah benci melihat belukar yang meliar.

Tentulah kekejutan bila angin ini, mengajak teman-temannya yang bermukim di Sulu dan Kalimantan datang bergerombolan bergomolan seakan kawanan hayenas menyerbu, menerkam anak keldai yang baru belajar berjalan, sehingga terpeliuk segala besi, terpatah segala tiang, terpecah segala tingkap, tercabut semua atap-atap.

Lalu, adakah dengan duduk melihat segala peristiwa masalalu ini akan kita dapat ke masadepan menuju?

Nah! Tiada rukun yang lain, duduk tentu lenguh, berdiri tentu letih.

Memandang ke depan, dan mengangkat kaki, menuju laju pasti akhirnya akan sampailah ke destinasi baru.

Inilah masadepan.

____________________________________________________________

armada masa depan